TEMPAT:
Raffles International Christian School -
HARI/TANGGAL:
Sabtu, 22 November 2008
PUKUL:
08.30-15.00WIB
Kompetisi antar sekolah semakin ketat. Hal ini ditandai dengan pembangunan gedung dan fasilitas, sistem pembelajaran, kriteria guru dan tenaga kependidikan, pengembangan perpustakaan, laboratorium, sarana penunjang lain, dan penerapan sistem penjaminan mutu berskala internasional.
Untuk menjaga mutu pendidikan beberapa Sistem Manajemen Kualitas berstandard internasional dapat diterapkan, misalnya ISO 9000, Malcom Baldridge, European Quality Award, British Quality Award, Irish Quality Award, QM 9004, dan lainnya.
ISO (International Organization for Standardization) adalah suatu organisasi swasta yang berpusat di Geneva. Dari kelompok ISO 9000, standard sistem kualitas untuk ISO 9001 adalah Requirement, jadi yang dinilai adalah proses untuk mencapai dan menjaga mutu.
"Tulislah apa yang akan engkau kerjakan, dan kerjakan apa yang telah engkau tulis" adalah semboyan dari standar ISO 9001. Dalam kalimat ini terkandung komitmen dan kecermatan tugas untuk mengembangkan perpustakaan dengan standar ISO 9001:2000 sehingga instansi, khususnya perpustakaan, mempunyai daya saing baik dalam lingkup nasional dan internasional.
Layanan Prima berbasis ISO 9001:2000 menguntungkan untuk diterapkan pada operasional perpustakaan karena dapat menghasilkan produk, menyelenggarakan layanan, dan mengembangkan kompetensi dan komitmen pustakawan dan staf ke arah profesionalisme. Tata kerja yang rapi dapat menaikkan mutu layanan prima dan memudahkan pustakawan dan staf di dalam melakukan tugas mereka.
Pelatihan ISO 9001:2000 dilakukan dengan tujuan agar pustakawan dapat melakukan kerapihan proses dan administrasi di dalam mengelola perpustakaan, membuat sistem informasi berbasis alur kerja; meningkatkan tugas dan tanggung jawab, mencapai kepuasan pengguna, kenyamanan karyawan ketika bekerja, dan melakukan kerja sama berskala nasional, regional dan internasional.
Untuk mengupas lebih lanjut mengenai penerapan ISO 9001:2000, APISI bekerjasama dengan Sekolah Pelita Harapan dan Raffles Intermational Christian School menyelenggarakan Seminar dengan tema "Mengelola Perpustakaan Sekolah Dengan ISO 9001:2000". Adapun kegiatan ini akan diadakan pada:
Pembicara :
1. Dra. Endang Ernawati M.Lib (Manager Library and Knowledge Center Binus) – Mengenal ISO 9001- 2000 untuk Perpustakaan Sekolah
2. Etikawati ( Library and Knowledge Center Binus University) - Workshop ISO 9001:2000
3. Yayah Mardiah (Pustakawan Sekolah Binus) dan Ibu Franciska Messakh (Library Coordinator Sekolah Pelita Harapan) – Sharing pengalaman penerapan ISO 2000-9001 di perpustakaan
Bagi yang berminat untuk mengikuti kegiatan ini,dapat mendaftarkan diri ke
1. Shinta (RICS) - 75903342 – shinta_lastchild@yahoo.com
2. Francisca Messakh (SPH) – 5460234 – francisca.messakh@sph.ac.id
3. Eko Wiyanti (APISI) - 021 94326925 - eko@santa-laurnesia.com
sebelum tanggal 18 November 2008. Setiap peserta dikenakan biaya seminar Rp. 100.000,- (termasuk makan siang – makalah – sertifikat ) dan diharuskan membawa Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan di perpustakaannya masing-masing. Biaya dapat ditransfer ke rekening APISI, Bank Mandiri nomor 1280005388977. Peserta dibatasi hanya 50 orang.
PESTA HUT KEDUA APISI: terciptanya jaringan baru dengan guru
Siang itu kami berharap agar hujan tidak turun. Kami telah menyiapkan acara seru dan fun untuk merayakan hari ulang tahun ke-dua APISI dengan acara soft outbound. Itulah sebabnya kami bersyukur juga karena sekolah alam Semut-Semut dengan senang hati menjadi tuan rumah untuk acara pesta ini. Ingin tahu lebih jauh sekolah ini sila kunjungi: http://www.semut-semut.com/
Ketika tiba di sekolah alam ini, rasanya tidak seperti memasuki sebuah sekolah. Seolah-olah kami masuk ke sebuah vila dengan pemanadangan hijau di mana-mana. Beberapa hut kecil menyambut kami saat memasuki sekolah alam ini. Nampaknya beberapa vendor dengan senang hati mengambil bagian untuk turut memeriahkan acara ini di beberapa hut tersebut. Ada OUR BOOK CLUB, ERLANGGA dan PAPERBACK yang dengan murah hati memberikan kami voucher buku yang dapat kami tukar dengan buku mereka.
Acara dimulai dengan touring sekolah alam ini termasuk mengunjungi perpustakaannya.
Setelah itu, kami berkumpul lagi di saung untuk memulai acara pesta ini.
Sebagai acara pembukaan, acara tumpengan pun dilakukan. Lagu panjang umur dan happy birthday berkumandang. Tiba saatnya untuk mulai memotong tumpeng. Ternyata ada dua piring yang disiapkan Ketua APISI untuk diserahkan kepada dua orang spesial hari itu. Piring pertama diserahkan kepada Ibu Arfi, sebagai tanda bahwa koneksi pekerja informasi sekolah/pustakawan sekolah telah terjalin dengan profesi guru. Ibu Arfi adalah pemilik Sekolah Semut-Semut sekaligus pemimpin redaksi majalah Teachers Guide. Harapan ke depan, hubungan manis antara kedua profesi ini dapat terjalin untuk semakin memajukan pendidikan anak-anak di sekolah. Piring ke dua diberikan kepada Robby, sebagai sebuah wujud harapan APISI pada anak-anak muda yang enerjik, kreatif dan pantang menyerah untuk berkontribusi lebih dalam memajukan APISI di masa yang akan datang.
Setelah itu bu Cisca dan bu Rachma memberikan testimony mereka.
Bu Cisca telah bersama kami bahkan sebelum APISI terbentuk. Meski sudah mengaku 'sepuh' tapi semangatnya mendorong kamu untuk terus 'bersuara' dan tidak melempem. Terima kasih untuk sponsor door price dan spanduknya ya bu!!
Sedangkan bu Rachma, tetap pemegang rekor peserta terajin dalam acara APISI. Hampir semua acara APISI dihadiri Ibu yang berasal dari Sukabumi ini. Ibu Rachma adalah salah satu koordinator wilayah APISI.
Akhirnya masuklah pada acara ini pesta HUT ini. Sosialisasi hasil INDONESIAN-Workshop on Information Literacy. Sulfan segera membagikannya buat kita semua.
Berhubung kebanyakan dari peserta ada yang belum terlalu paham dengan apa itu literasi informasi, maka Hanna memberikan sesi dadakan tentang topik ini.
Setelah itu, kami menikmati hidangan makan siang yang sesuai dengan lingkungan di mana kami berada. Siapa yang tidak menjadi lapar dengan hidangan segar, es kelapa muda, pecel, gorengan serta snack 'kampung' yang lezat nian. Apalagi dengan rujak serut yang benar-benar cocok sebagai penutup hidangan makan siang saat itu. Segar!!
Ini dia...acara seru-seruan-nya. Meskipun hari itu akhirnya turun hujan, yang tidak memungkinkan kami untuk bermain outbound di arena terbuka, acara seru-seruan ini tetap berjalan di saung. Beberapa permainan telah disiapkan oleh rekan-rekan guru dari Sekolah Semut Semut. Salah satunya adalah membuat menara dari gelas plastik.
Membuat menara tertinggi:
DOOR PRIZE TIME!
Acara seru ini didukung penuh oleh em-si heboh!
Terima kasih semua!!! sampai jumpa lagi!!
Ketika tiba di sekolah alam ini, rasanya tidak seperti memasuki sebuah sekolah. Seolah-olah kami masuk ke sebuah vila dengan pemanadangan hijau di mana-mana. Beberapa hut kecil menyambut kami saat memasuki sekolah alam ini. Nampaknya beberapa vendor dengan senang hati mengambil bagian untuk turut memeriahkan acara ini di beberapa hut tersebut. Ada OUR BOOK CLUB, ERLANGGA dan PAPERBACK yang dengan murah hati memberikan kami voucher buku yang dapat kami tukar dengan buku mereka.
Acara dimulai dengan touring sekolah alam ini termasuk mengunjungi perpustakaannya.
Setelah itu, kami berkumpul lagi di saung untuk memulai acara pesta ini.
Sebagai acara pembukaan, acara tumpengan pun dilakukan. Lagu panjang umur dan happy birthday berkumandang. Tiba saatnya untuk mulai memotong tumpeng. Ternyata ada dua piring yang disiapkan Ketua APISI untuk diserahkan kepada dua orang spesial hari itu. Piring pertama diserahkan kepada Ibu Arfi, sebagai tanda bahwa koneksi pekerja informasi sekolah/pustakawan sekolah telah terjalin dengan profesi guru. Ibu Arfi adalah pemilik Sekolah Semut-Semut sekaligus pemimpin redaksi majalah Teachers Guide. Harapan ke depan, hubungan manis antara kedua profesi ini dapat terjalin untuk semakin memajukan pendidikan anak-anak di sekolah. Piring ke dua diberikan kepada Robby, sebagai sebuah wujud harapan APISI pada anak-anak muda yang enerjik, kreatif dan pantang menyerah untuk berkontribusi lebih dalam memajukan APISI di masa yang akan datang.
Setelah itu bu Cisca dan bu Rachma memberikan testimony mereka.
Bu Cisca telah bersama kami bahkan sebelum APISI terbentuk. Meski sudah mengaku 'sepuh' tapi semangatnya mendorong kamu untuk terus 'bersuara' dan tidak melempem. Terima kasih untuk sponsor door price dan spanduknya ya bu!!
Sedangkan bu Rachma, tetap pemegang rekor peserta terajin dalam acara APISI. Hampir semua acara APISI dihadiri Ibu yang berasal dari Sukabumi ini. Ibu Rachma adalah salah satu koordinator wilayah APISI.
Akhirnya masuklah pada acara ini pesta HUT ini. Sosialisasi hasil INDONESIAN-Workshop on Information Literacy. Sulfan segera membagikannya buat kita semua.
Berhubung kebanyakan dari peserta ada yang belum terlalu paham dengan apa itu literasi informasi, maka Hanna memberikan sesi dadakan tentang topik ini.
Setelah itu, kami menikmati hidangan makan siang yang sesuai dengan lingkungan di mana kami berada. Siapa yang tidak menjadi lapar dengan hidangan segar, es kelapa muda, pecel, gorengan serta snack 'kampung' yang lezat nian. Apalagi dengan rujak serut yang benar-benar cocok sebagai penutup hidangan makan siang saat itu. Segar!!
Ini dia...acara seru-seruan-nya. Meskipun hari itu akhirnya turun hujan, yang tidak memungkinkan kami untuk bermain outbound di arena terbuka, acara seru-seruan ini tetap berjalan di saung. Beberapa permainan telah disiapkan oleh rekan-rekan guru dari Sekolah Semut Semut. Salah satunya adalah membuat menara dari gelas plastik.
Membuat menara tertinggi:
DOOR PRIZE TIME!
Acara seru ini didukung penuh oleh em-si heboh!
Terima kasih semua!!! sampai jumpa lagi!!
APISI di Hari Ulang Tahunnya yang Ke- Dua
Hari ini,
dua tahun yang lalu
di Bogor, tepatnya...
lahir sudah sebuah asosiasi
yang dibidani sekelompok pustakawan sekolah
yang rela datang ke Bogor
untuk menyatakan kesatuan hati
untuk bersatu
dalam sebuah wadah yang bernama
APISI
Hari ini dua tahun yang lalu,
banyak harapan yang ditampukkan dipundak APISI
harapan agar profesi sebagai pustakawan
bukan profesi yang lagi dipandang sebelah mata
keinginan untuk membuktikan
bahwa profesi ini adalah profesi penting
yang mengemban tanggung jawab
untuk memandaikan orang
Hari ini dua tahun yang lalu
dimulailah perjalanan itu
rasanya
kegiatan berjejaring ini
semakin lekat dan meluas
serasa ingin merangkul semua
sudut Bumi Pertiwi
Jakarta, Tangerang, Bandung, Surabaya,
Sukabumi, Medan
dan terakhir di Bogor
ah...
mimpi kami adalah
tiap kota di
Indonesia
segala jerih lelah ini
seolah hendak berkata
ini kami
kami ingin juga turut serta
ambil bagian untuk memajukan
pendidikan sekolah Indonesia
dan profesi pustakawan sekolah Indonesia
kami ingin terus maju
mengepakan sayap lebih lebar lagi
agar kami dapat terbang lebih luas lagi
mencari pengetahuan
belajar
berjejaring
berbagi
dan
membangun diri
Hari ini
kami ulurkan tangan ini
mata hati terbuka
berharap tangan ini
dapat menjemput
tangan-tangan lainnya
karena kami sadar
jerih lelah ini
butuh dukungan tangan-tangan yang
peduli
dengan hati tulus
menyatakan apa yang memang
harus kami tahu, lihat dan pahami
sebelum kami melangkah
meski sering langkah kami
tersandung
meski sayap kami kadang
terkulai
tapi kami ingin
semangat ini tetap menyala
dan tertular
bagi mereka
yang memang peduli
Tahun depan
akan ada pergantian
tahun depan akan
ada perubahan
APISI akan lebih
berbenah diri
untuk langkah yang lebih baik lagi
SELAMAT ULANG TAHUN APISI
KE DUA APISI!!!
dua tahun yang lalu
di Bogor, tepatnya...
lahir sudah sebuah asosiasi
yang dibidani sekelompok pustakawan sekolah
yang rela datang ke Bogor
untuk menyatakan kesatuan hati
untuk bersatu
dalam sebuah wadah yang bernama
APISI
Hari ini dua tahun yang lalu,
banyak harapan yang ditampukkan dipundak APISI
harapan agar profesi sebagai pustakawan
bukan profesi yang lagi dipandang sebelah mata
keinginan untuk membuktikan
bahwa profesi ini adalah profesi penting
yang mengemban tanggung jawab
untuk memandaikan orang
Hari ini dua tahun yang lalu
dimulailah perjalanan itu
rasanya
kegiatan berjejaring ini
semakin lekat dan meluas
serasa ingin merangkul semua
sudut Bumi Pertiwi
Jakarta, Tangerang, Bandung, Surabaya,
Sukabumi, Medan
dan terakhir di Bogor
ah...
mimpi kami adalah
tiap kota di
Indonesia
segala jerih lelah ini
seolah hendak berkata
ini kami
kami ingin juga turut serta
ambil bagian untuk memajukan
pendidikan sekolah Indonesia
dan profesi pustakawan sekolah Indonesia
kami ingin terus maju
mengepakan sayap lebih lebar lagi
agar kami dapat terbang lebih luas lagi
mencari pengetahuan
belajar
berjejaring
berbagi
dan
membangun diri
Hari ini
kami ulurkan tangan ini
mata hati terbuka
berharap tangan ini
dapat menjemput
tangan-tangan lainnya
karena kami sadar
jerih lelah ini
butuh dukungan tangan-tangan yang
peduli
dengan hati tulus
menyatakan apa yang memang
harus kami tahu, lihat dan pahami
sebelum kami melangkah
meski sering langkah kami
tersandung
meski sayap kami kadang
terkulai
tapi kami ingin
semangat ini tetap menyala
dan tertular
bagi mereka
yang memang peduli
Tahun depan
akan ada pergantian
tahun depan akan
ada perubahan
APISI akan lebih
berbenah diri
untuk langkah yang lebih baik lagi
SELAMAT ULANG TAHUN APISI
KE DUA APISI!!!
Pesta Pustakawan Sekolah : HUT ke-2 APISI dan Sosialisasi hasil I-WIL
Seperti telah diketahui bahwa pada tanggal 7-11 Juli 2008 lalu, APISI telah berhasil menyelenggaraan Indonesian Workshop on Information Literacy (I-WIL) di Bogor, Jawa Barat. Hasil dari I-WIL akan menjadi pedoman untuk menerapkan literasi informasi dalam konteks lingkungan pendidikan di Indonesia. Sebagai lembaga yang berkonsentrasi pada pengembangan kepustakawanan sekolah, APISI merasa bahwa hasil I-WIL merupakan satu pencapaian yang perlu dibagi ke seluruh pustakawan sekolah. Sebagai bentuk rasa bersyukur terhadap keberhasilan ini, APISI bermaksud mengadakan acara Pesta Pustakawan Sekolah, yaitu acara perayaan ulang tahun APISI yang kedua sekaligus sosialisasi hasil I-WIL. APISI mengundang teman-teman pustakawan khususnya pustakawan sekolah untuk menghadiri acara yang akan dilaksanakan pada:
Sabtu, 30 Agustus 2008
Pukul 08.00-16.00
Tempat :
Semut Semut The Natural School
Jl. Industri Kapal Dalam, RTM,
Kelapa Dua, Cimanggis, Depok (peta di bawah)
Acara :
1. Potong Tumpeng
2. Testimonial untuk APISI
3. Sosialisasi hasil Indonesian-WIL
4. Soft Outbound bersama Tim Sekolah Semut-Semut
Kostum : Out door time! Santai dan segar (bawa baju ganti)
Peserta akan mendapatkan goodybag berisi makalah PIPS 1-10 dan merchandise lainnya. Bagi yang berminat untuk hadir silakan menghubungi Eko Wiyanti 08561113983 atau Eka 081319221578 sebelum tanggal 25 Agustus 2008. Kegiatan ini dibatasi hanya untuk 50 orang dan tidak dipungut biaya.
Peta Menuju Sekolah Semut-Semut
Sekolah Semut-Semut dalam Foto
Sabtu, 30 Agustus 2008
Pukul 08.00-16.00
Tempat :
Semut Semut The Natural School
Jl. Industri Kapal Dalam, RTM,
Kelapa Dua, Cimanggis, Depok (peta di bawah)
Acara :
1. Potong Tumpeng
2. Testimonial untuk APISI
3. Sosialisasi hasil Indonesian-WIL
4. Soft Outbound bersama Tim Sekolah Semut-Semut
Kostum : Out door time! Santai dan segar (bawa baju ganti)
Peserta akan mendapatkan goodybag berisi makalah PIPS 1-10 dan merchandise lainnya. Bagi yang berminat untuk hadir silakan menghubungi Eko Wiyanti 08561113983 atau Eka 081319221578 sebelum tanggal 25 Agustus 2008. Kegiatan ini dibatasi hanya untuk 50 orang dan tidak dipungut biaya.
Peta Menuju Sekolah Semut-Semut
Sekolah Semut-Semut dalam Foto
APISI - IFLA/ALP proudly present:
: kemauan anak bangsa untuk memajukan profesi pustakawan di negerinya
PENDAHULUAN
Penerapan literasi informasi telah menjadi isu hangat dalam dunia kepustakawanan sekolah di belahan dunia manapun. Literasi informasi dapat memperlengkapi para peserta didik untuk menjadi pembelajar seumur hidup. Mereka akan menjadi anak-anak yang trampil memecahkan masalahnya sendiri, mandiri dalam mengambil keputusan yang pasti, percaya diri dalam berinteraksi dengan beragam sumber-sumber informasi khususnya di era masyarakat berinformasi kini dan nanti, familiar dengan teknologi informasi dan komunikasi serta nantinya menjadikan mereka menjadi warga negara yang bertanggung jawab (UNESCO).
Pada saat yang sama, literasi informasi telah membukakan mata para pekerja informasi atau pustakwan sekolah bahwa mereka-lah yang mempunyai peran sentral dan utama dalam mewujudkan implementasinya di unit induk mereka yaitu sekolah. Peran ini bukan datang dari guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, pengawas sekolah maupun laboran. Tetapi pekerja informasi atau pustakawan sekolah. Saatnya telah tiba bagi pekerja informasi untuk tidak lagi berinteraksi dengan kemoceng, debu dan rak buku tua yang memuat majalah-majalah tua dan buku-buku kelas yang sudah tidak terpakai lagi. Kini saatnya bagi perpustakaan sekolah untuk dikelola oleh pekerja informasi sekolah yang profesional, proaktif, menjadikan kegiatan belajar menjadi lifestyle-mereka serta yang menyadari bahwa mereka juga mempunyai andil yang besar dalam kegiatan mencerdaskan bangsa. Itulah sebabnya pula, pekerja informasi sekolah perlu mengupayakan perannya untuk berbagi dan bekerja sama dengan tenaga kependidikan lain serta orang tua peserta didik dalam implementasi literasi informasi ini.
Dalam rangkaian programnya, APISI telah melakukan roadshow ke beberapa daerah di Indonesia untuk mempromosikan literasi informasi dalam dua tahun pertama masa bakti kepengurusan pertama. Kota-kota seperti Jakarta, Bogor, Surabaya, Yogyakarta, Banten, Sukabumi dan Medan telah menjadi saksi bagaimana literasi informasi telah mengubah image pustakawan sekolah menjadi profesional yang berperan aktif dalam memajukan profesi dan pendidikan.
Kami percaya bahwa melalui seperangkat ketrampilan mulai dari 1) merumuskan permasalahan, 2) mencari informasi, 3) memilah informasi yang diperlukan, 4) mensintesiskan informasi tersebut, 5) menciptakan informasi baru, 6) mengkomunikasikan informasi sebagai jawaban permasalahan tadi, hingga 7) mengaplikasikan informasi itu sebagai pengetahuan baru dalam kehidupan seseorang, peserta didik diperlengkapi untuk menjadi pembelajar seumur hidupnya.
Inisiatif pemasyarakatan literasi informasi dalam pendidikan di Indonesia, baik dalam sektor formal, informal maupun non-formal diharapkan akan berdampak pada besarnya kebutuhan akan sumber-sumber informasi yang lengkap dalam berbagai format. Dalam lingkup sekolah, sebuah perpustakaan tidak saja melengkapi koleksinya dengan beragam informasi dalam beragam format, namun hal yang penting adalah ketika pekerja-nya berperan aktif menyinergikan ketrampilan ini dengan pelajaran yang diterima peserta didik di sekolah.
Sebagai puncak acara dari program tiga tahun pertama APISI dalam mempromosikan literasi informasi, maka kami akan mengadakan event berskala Regional yaitu INDONESIAN-WORKSHOP on INFORMATION LITERACY. International Federation of Library Assocation/Advanced Library Program (IFLA/ALP) merupakan sponsor utama APISI yang mendanai acara ini.
Beberapa perwakilan dari negara-negara tetangga seperti Vietnam, Singapore, Malaysia, Thailand sudah dipastikan akan hadir dan akan berbagi cerita tentang penerapan literasi informasi di negara mereka pada acara pelatihan ini. Peserta dari Indonesia sendiri telah terpilih sekitar 30 orang perwakilan dari pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Papua.
Bukan merupakan suatu kebetulan pula, jika acara ini bertepatan dengan 100 tahun Kebangkitan Nasional RI, yang semangatnya juga menginspirasikan kami untuk berbuat sesuatu sebagai bentuk partisipasi aktif kami untuk memajukan dunia kepustakawanan sekolah dan dunia pendidikan, umumnya.
WAKTU DAN TEMPAT
Pelatihan ini berlangsung selama lima hari dari Senin 7 Juli hingga Jumat 11 Juli 2008.
Panitia memutuskan untuk memilih tempat yang jauh dari keramaian Jakarta, yaitu sebuah tempat ekslusif yang segar dan alami di Bogor yaitu CICO Resort (http://www.mitrakonservasi.co.id).
TUJUAN
Tujuan dari pelatihan adalah:
- untuk saling belajar, bertukar informasi dan berdiskusi dengan peserta internasional dalam mengembangkan strategi penerapan modul literasi informasi untuk sekolah dasar dan menengah
- untuk mengemas modul literasi informasi yang memebri gambaran tentang penerapan literasi informasi dalam pengajaran susatu mata pelajaran tertentu bagi tenaga pendidik di Indonesia
- untuk menyerahkan modul literasi informasi tersebut sebagai hasil pelatihan kepada Perpustakaan Nasional dan Departemen Pendidikan
PESERTA
Acara ini merupakan pelatihan bagi peserta yang telah mengirimkan kelengkapan persyaratan dokumen yang diminta Panitia. Proses seleksi sudah berlangsung, dan peserta akan menerima pemberitahuan apakah aplikasi-nya diterima atau tidak dalam minggu ini.
RANGKAIAN ACARA
Secara garis besar, acara dikelompokkan sebagai berikut:
SENIN 7 Juli 2008 -- WELCOMING DAY
Hari ini semua peserta tiba di Bogor. Sebagai acara pembuka, peserta akan mengikuti icebreaking dan perkenalan yang diakhiri dengan makan malam bersama.
SELASA 8 JULI 2008 -- INTERNATIONAL DAY
Pembukaan secara resmi akan dilakukan pagi hari sebelum peserta mendengarkan presentasi dari peserta internasional. Kami berharap Pak Bambang Sudibyo, Menteri Pendidikan RI, bersedia untuk membuka acara pelatihan ini. Kami masih menanti konfirmasi-nya.
RABU 9 JULI 2008 -- INDONESIAN DAY
Peserta Nasional diharapkan mengenakan pakaian batik hari ini. karena hari ini kita akan mulai membahas tentang literasi informasi di Indonesia. Pak Surya Dharma, Ph.D, Direktur Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan RI akan membawakan papernya tentang Kolaborasi antara Kepala Sekolah, Guru dan Pustakawan Sekolah dalam Implementasi Literasi Informasi di Sekolah. Melalui sesi ini, peserta akan mengetahui bagaimana bentuk kerjasama dari sudut pandang Departemen Pendidikan yang menaungi semua aspek tenaga kependidikan di Indonesia dalam mewujudkan penerapan literasi informasi yang bersinergi.
Setelah itu Direktur Perpustakaan Nasional, Pak Dady Rachmanata akan membawakan makalahnya tentang Strategi Perpustakaan Nasional dalam Mengembangkan Perpustakaan Sekolah yang mendukung Penerapan Literasi Informasi. Melalui sesi ini, peserta juga akan mendapat gambaran tentang strategi yang dibangun Perpustakaan Nasional dalam meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah secara khusus program literasi informasi.
Sesi selanjutnya adalah bentuk diskusi kelompok yang mulai membahas aplikasi literasi informasi yang akan dikaitkan dalam mata pelajaran yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada sesi diskusi, peserta internasional akan berperan sebagai fasilitator. Hari ini akan ditutup dengan makan malam dan hiburan budaya.
KAMIS 10 Juli 2008 -- SHARING DAY
Inilah saatnya berbagi. Kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi kelompok yaitu modul literasi informasi untuk mata pelajaran tertentu. Acara diskusi dan berbagi ini akan diselingi dengan sesi literasi informasi seperti bagaimana caranya merumuskan masalah serta evaluasi website. Hari ini sekurang-kurangnya tiga modul literasi informasi sudah dapat diselesaikan dan dipresentasikan.
JUMAT 11 Juli 2008 – CLOSING DAY
Selesai sudah rangkaian acara pelatihan INDONESIAN – WIL selama lima hari ini. Closing ceremony akan dilakukan untuk menutup pelatihan ini. Pada saat ini juga, modul literasi informasi untuk jenjang sekolah yaitu: SD, SMP dan SMA akan diserahkan secara simbolik kepada perwakilan DIKNAS dan PERPUSTAKAAN NASIONAL. Sebagai penutup acara, peserta akan mengunjungi beberapa tempat di kota Bogor.
PENUTUP
Segala daya upaya kami usahakan untuk memajukan profesi sekaligus pendidikan di Indonesia. INDONESIAN-Workshop on Informationa Literacy merupakan upaya tertinggi kami untuk berkontribusi secara nyata dalam kaitan kemajuan dua hal tersebut. Kiranya acara ini dapat berjalan lancar dan hasil yang dicapai juga akan bermanfaat untuk kemajuan profesi kepustakawanan Indonesia secara umum dan pendidikan nasional Indonesia.
To dream the impossible dream
To fight the unbeatable foe
To bear with unbearable sorrow
To run where the brave dare not go
To right the unrightable wrong
To love pure and chaste from afar
To try when your arms are too weary
To reach the unreachable star
This is my quest
To follow that star
No matter how hopeless
No matter how far
To fight for the right
Without question or pause
To be willing to march into Hell
For a heavenly cause
And I know if I’ll only be true
To this glorious quest
That my heart will lie peaceful and calm
When I’m laid to my rest
And the world will be better for this
That one man, scorned and covered with scars
Still strove with his last ounce of courage
To reach the unreachable stars
Lyrics as on the Matt Monro version and in the show, “Man of La Mancha”
APISI di Bandung - Sabtu, 3 Mei 2008 * ralat tanggal!!
Masih dengan tema besar Literasi Informasi, kali ini APISI akan ke Bandung.
Detail acaranya sebagai berikut.
Tema
“Seminar Sehari Bandung Lautan Informasi”
Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Sabtu, 26 April 2008 MENJADI 3 Mei 2008
Pukul : 09.00-15.00 WIB
Tempat : Gedung Balai Pustaka Lt 3. Jl. Jawa no 6 Bandung.
Susunan Acara
08.30-09.00 Daftar Ulang Peserta
09.00-09.15 Sambutan-Sambutan
09.15-09.30 Sosialisasi APISI
09.30-10.15 Sesi 1 “Pengenalan Literasi Informasi” oleh Hanna Latuputty
10.30-11.15 Sesi 2 “Pengenalan Model Literasi Informasi untuk SD” oleh Mahmudin
11.30-12.15 Istirahat sholat dan makan siang
12.15-13.00 Sesi 3 “Pengenalan Model Literasi Informasi untuk SMP Eko Wijayanti
13.15-13.30 Tak Kenal Maka Tak Sayang
13.30-13.45 Foto Bersama dan Penutupan
Peserta
Peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah Kepala Sekolah, Pustakawan dan Guru.
Fee peserta Rp. 75,000 (tujuh puluh lima ribu rupiah).
Peserta akan memperoleh seminar kits, snack pagi , makan siang, dan sertifikat.
Tiap sekolah dapat mengirimkan maksimal 2 (dua) peserta.
Susunan Panitia
Penanggung Jawab : Any sri Fauzianie
Ketua: : Herika Rainathami
Wakil : Astari Aswani
Transportasi : Robby
Sekretaris : Astrid
Acara: : Melina dan Andreas
So, buat teman-teman di Bandung di sekitarnya, mari bergabung di acara ini...
Silakan menghubungi: annie fontaine di anniefontaine75@yahoo.fr
Detail acaranya sebagai berikut.
Tema
“Seminar Sehari Bandung Lautan Informasi”
Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Sabtu, 26 April 2008 MENJADI 3 Mei 2008
Pukul : 09.00-15.00 WIB
Tempat : Gedung Balai Pustaka Lt 3. Jl. Jawa no 6 Bandung.
Susunan Acara
08.30-09.00 Daftar Ulang Peserta
09.00-09.15 Sambutan-Sambutan
09.15-09.30 Sosialisasi APISI
09.30-10.15 Sesi 1 “Pengenalan Literasi Informasi” oleh Hanna Latuputty
10.30-11.15 Sesi 2 “Pengenalan Model Literasi Informasi untuk SD” oleh Mahmudin
11.30-12.15 Istirahat sholat dan makan siang
12.15-13.00 Sesi 3 “Pengenalan Model Literasi Informasi untuk SMP Eko Wijayanti
13.15-13.30 Tak Kenal Maka Tak Sayang
13.30-13.45 Foto Bersama dan Penutupan
Peserta
Peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah Kepala Sekolah, Pustakawan dan Guru.
Fee peserta Rp. 75,000 (tujuh puluh lima ribu rupiah).
Peserta akan memperoleh seminar kits, snack pagi , makan siang, dan sertifikat.
Tiap sekolah dapat mengirimkan maksimal 2 (dua) peserta.
Susunan Panitia
Penanggung Jawab : Any sri Fauzianie
Ketua: : Herika Rainathami
Wakil : Astari Aswani
Transportasi : Robby
Sekretaris : Astrid
Acara: : Melina dan Andreas
So, buat teman-teman di Bandung di sekitarnya, mari bergabung di acara ini...
Silakan menghubungi: annie fontaine di anniefontaine75@yahoo.fr
APISI di MEDAN - Sabtu 8 Maret 2008
Riezal dan Mendy: EVALUASI PRIZE! siapa yang beruntung selanjutnya?
Peserta berpose usai acara...
---- the end --- sampai jumpa di kota selanjutnya--
__________________________________________________________________
APISI akan mengunjungi Medan!
Kali ini dengan dukungan Medan International School, 3M dan Our Book Club, kami ingin bertemu dengan rekan-rekan pustakawan di Medan dan sekitarnya.
Topik yang akan jadi bahan perbincangan adalah information literacy serta pemaparan situasi perpustakaan sekolah lokal. Bersama juga kita akan disegarkan oleh rekan dari Universitas Sumatra Utara tentang peran pustakawan sekolah di masa datang.
Detail acara ada di bawah ini dan kontak bisa ke: suratapisi@gmail.com atau mailto:syafriezal@gmail.com
Sampai berjumpa di Medan!!
Horasss!!!
Latar belakang
Perkembangan perpustakaan sekolah di Indonesia saat ini masih perlu terus menerus didukung perkembangannya. Banyak para pemangku jabatan di sekolah masih kurang menyadari pentingnya fungsi dan peran perpustakaan sekolah bagi peserta didik maupun para pendidik.
Perpustakaan Nasional dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustaakaan Sekolah tahun 2006, menyatakan bahwa fungsi perpustakaan sekolah sebagai perangkat pendidikan di sekolah merupakan bagian integral dalam sistem kurikulum sekolah. Fungsi tersebut mencakup:
- Pusat kegiatan belajar mengajar
- Pusat penelitian sederhana
- Pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi (hal.4)
Dalam School Library Guidelines yang dikeluarkan oleh IFLA/UNESO tahun 2002, misi perpustakaan sekolah adalah:
The school library equips students with lifelong learning skills and develops
their imagination, thereby enabling them to live as responsible citizens (hal.4)
Hal ini mengungkapkan bahwa perpustakaan sekolah berperan memperlengkapi para siswa dengan ketrampilan pembelajaran seumur hidup dan juga mengembangkan imajinasi mereka sehingga mereka nantinya akan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Salah satu usaha untuk menjadikan siswa pembelajar seumur hidup adalah dengan memperlengkapi mereka dengan ketrampilan kemelekan informasi (information literacy).
Kemelekan informasi, yang saat ini juga sudah menjadi isu internasional, adalah seperangkat ketrampilan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam suatu subjek atau mata pelajaran sekolah dengan langkah-langkah: mengidentifikasi masalah, mencari dan menemukan informasi tentang masalah itu, menyeleksi informasi yang tepat, mensintesiskan informasi yang didapat, mempresentasikan, menerima masukan dan mengevaluasi. Ada beberapa modul ketrampilan kemelekan informasi seperti BIG 6 maupun Empowering 8. Empowering 8 adalah sebuah modul yang dikembangkan oleh orang-orang ASIA dan diperuntukkan juga untuk orang-orang ASIA. Modul ini dikembangkan tahun 2005 di Srilanka.
Guna mempromosikan peran dan fungsi perpustakaan sekolah di atas, APISI dalam rangkaian aplikasi program kerjanya sedang mencari partner untuk bekerja sama guna meningkatkan kesadaran para pemangku jabatan di sekolah beserta pengelola perpustakaannya tentang pentingnya perpustakaan sekolah, khususnya dalam rangkaian promosi kemelekan informasi tersebut.
APISI percaya jika konsep kemelekan informasi dapat dipahami dan diterima, maka perwujudan peran dan fungsi perpustakaan sekolah akan semakin besar.
Tujuan kegiatan:
- membuka wawasan kepada peserta tentang penerapan kemelekan informasi di sekolah
- meningkatkan dan memperluas wawasan berjejaring peserta, secara khusus pustakawan sekolah di Medan dan wilayah sekitarnya.
Nama kegiatan:
Seminar Perpustakaan Sekolah: Kemelekan Informasi untuk Perpustakaan Sekolah
Tema:
Kemelekan informasi:sebuah usaha menyiapakan pembelajar seumur hidup
Target peserta:
pustakawan sekolah, tenaga perpustakaan sekolah, pendidik, serta para pemerhati pendidikan sekolah di Medan dan kota-kota sekitarnya di Sumatra Utara. Target peserta 200 orang.
Waktu dan tempat:
Hari/tanggal : Sabtu, 8 Maret 2008
Tempat : Medan International School
Jl. Jamin Ginting Km. 10
Medan, 20111
Biaya: Rp 75.000
Susunan Acara
Sabtu, 8 Maret 2008
08.00- 08.30 Registrasi dan snack pagi
08.30-09.00 Pembukaan acara oleh MIS dan APISI
09.00-11.00
Sesi 1: Kondisi Perpustakaan Sekolah di Propinsi Sumatra Utara
oleh: Dra Noerjani Muis, MSi
(Badan Perpustakaan Daerah dan Arsip Propinsi Sumatra Utara)
Sesi 2: Peran Pustakawan Sekolah dalam menghadapi tantangan masa depan. Oleh: Drs Jonner Hasugian, M.Si (Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi USU)
11.00- 12.00
Sesi 3: Information Literacy dalam dunia pendidikan sekolah oleh APISI
12.00-13.00
Waktu pribadi dan makan siang
13.00-14.00
Sesi 4: Pengenalan Empowering 8: sebuah model literasi informasi berbasis sumber koleksi (dan contoh penerapannya) oleh APISI
14.00-15.05
Sesi 5: Pengenalan BIG 6: salah satu model literasi informasi
(dan contoh penerapannya) oleh APISI
15.05-16.00
Sosialisasi APISI
Kuesioner dan Prize
Penutup
Kali ini dengan dukungan Medan International School, 3M dan Our Book Club, kami ingin bertemu dengan rekan-rekan pustakawan di Medan dan sekitarnya.
Topik yang akan jadi bahan perbincangan adalah information literacy serta pemaparan situasi perpustakaan sekolah lokal. Bersama juga kita akan disegarkan oleh rekan dari Universitas Sumatra Utara tentang peran pustakawan sekolah di masa datang.
Detail acara ada di bawah ini dan kontak bisa ke: suratapisi@gmail.com atau mailto:syafriezal@gmail.com
Sampai berjumpa di Medan!!
Horasss!!!
Latar belakang
Perkembangan perpustakaan sekolah di Indonesia saat ini masih perlu terus menerus didukung perkembangannya. Banyak para pemangku jabatan di sekolah masih kurang menyadari pentingnya fungsi dan peran perpustakaan sekolah bagi peserta didik maupun para pendidik.
Perpustakaan Nasional dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustaakaan Sekolah tahun 2006, menyatakan bahwa fungsi perpustakaan sekolah sebagai perangkat pendidikan di sekolah merupakan bagian integral dalam sistem kurikulum sekolah. Fungsi tersebut mencakup:
- Pusat kegiatan belajar mengajar
- Pusat penelitian sederhana
- Pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi (hal.4)
Dalam School Library Guidelines yang dikeluarkan oleh IFLA/UNESO tahun 2002, misi perpustakaan sekolah adalah:
The school library equips students with lifelong learning skills and develops
their imagination, thereby enabling them to live as responsible citizens (hal.4)
Hal ini mengungkapkan bahwa perpustakaan sekolah berperan memperlengkapi para siswa dengan ketrampilan pembelajaran seumur hidup dan juga mengembangkan imajinasi mereka sehingga mereka nantinya akan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Salah satu usaha untuk menjadikan siswa pembelajar seumur hidup adalah dengan memperlengkapi mereka dengan ketrampilan kemelekan informasi (information literacy).
Kemelekan informasi, yang saat ini juga sudah menjadi isu internasional, adalah seperangkat ketrampilan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam suatu subjek atau mata pelajaran sekolah dengan langkah-langkah: mengidentifikasi masalah, mencari dan menemukan informasi tentang masalah itu, menyeleksi informasi yang tepat, mensintesiskan informasi yang didapat, mempresentasikan, menerima masukan dan mengevaluasi. Ada beberapa modul ketrampilan kemelekan informasi seperti BIG 6 maupun Empowering 8. Empowering 8 adalah sebuah modul yang dikembangkan oleh orang-orang ASIA dan diperuntukkan juga untuk orang-orang ASIA. Modul ini dikembangkan tahun 2005 di Srilanka.
Guna mempromosikan peran dan fungsi perpustakaan sekolah di atas, APISI dalam rangkaian aplikasi program kerjanya sedang mencari partner untuk bekerja sama guna meningkatkan kesadaran para pemangku jabatan di sekolah beserta pengelola perpustakaannya tentang pentingnya perpustakaan sekolah, khususnya dalam rangkaian promosi kemelekan informasi tersebut.
APISI percaya jika konsep kemelekan informasi dapat dipahami dan diterima, maka perwujudan peran dan fungsi perpustakaan sekolah akan semakin besar.
Tujuan kegiatan:
- membuka wawasan kepada peserta tentang penerapan kemelekan informasi di sekolah
- meningkatkan dan memperluas wawasan berjejaring peserta, secara khusus pustakawan sekolah di Medan dan wilayah sekitarnya.
Nama kegiatan:
Seminar Perpustakaan Sekolah: Kemelekan Informasi untuk Perpustakaan Sekolah
Tema:
Kemelekan informasi:sebuah usaha menyiapakan pembelajar seumur hidup
Target peserta:
pustakawan sekolah, tenaga perpustakaan sekolah, pendidik, serta para pemerhati pendidikan sekolah di Medan dan kota-kota sekitarnya di Sumatra Utara. Target peserta 200 orang.
Waktu dan tempat:
Hari/tanggal : Sabtu, 8 Maret 2008
Tempat : Medan International School
Jl. Jamin Ginting Km. 10
Medan, 20111
Biaya: Rp 75.000
Susunan Acara
Sabtu, 8 Maret 2008
08.00- 08.30 Registrasi dan snack pagi
08.30-09.00 Pembukaan acara oleh MIS dan APISI
09.00-11.00
Sesi 1: Kondisi Perpustakaan Sekolah di Propinsi Sumatra Utara
oleh: Dra Noerjani Muis, MSi
(Badan Perpustakaan Daerah dan Arsip Propinsi Sumatra Utara)
Sesi 2: Peran Pustakawan Sekolah dalam menghadapi tantangan masa depan. Oleh: Drs Jonner Hasugian, M.Si (Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi USU)
11.00- 12.00
Sesi 3: Information Literacy dalam dunia pendidikan sekolah oleh APISI
12.00-13.00
Waktu pribadi dan makan siang
13.00-14.00
Sesi 4: Pengenalan Empowering 8: sebuah model literasi informasi berbasis sumber koleksi (dan contoh penerapannya) oleh APISI
14.00-15.05
Sesi 5: Pengenalan BIG 6: salah satu model literasi informasi
(dan contoh penerapannya) oleh APISI
15.05-16.00
Sosialisasi APISI
Kuesioner dan Prize
Penutup
PIPS 8 - APISI dan Internat AlKausar, SUKABUMI
Selama ini perkembangan perpustakaan sekolah di wilayah Sukabumi belum mejadi perhatian. Jika guru-guru bidang studi tertentu telah secara berkala bertemu dalam suatu wadah MGMP, maka para pengelola perpustakaan sekolah berjalan sendiri-sendiri. Atau malah memang tidak berjalan sama sekali. Menyadari hal tersebut, para pengelola perpustakaan tergerak untuk mengadakan pertemuan yang membahas permasalahan yang ada dan upaya peningkatan profesionalisme tenaga pengelola.
Acara ini merupakan yang pertama setelah pertemuan informal yang membahas permasalahan dan harapan para pengelola perpustakaan sekolah di Sukabumi. Diharapkan akan berlanjut pada pertemuan berikutnya dengan pembahasan tema yang berbeda. Acara ini terdiri dari 2 sesi, yang berupa seminar.
SEMINAR
Sesi pertama membahas “Perkembangan Perpustakaan Sekolah” dengan 2 sub tema yaitu:
Kebijakan Pemerintah Daerah Sukabumi dalam bidang Pendidikan khususnya perpustakaan sekolah dibawakan oleh
Dra. Elly Kurnia, M.Pd. -- Kepala Perpustakaan Umum Daerah Kab. Sukabumi
Kondisi Faktual dan Masa Depan Perpustakaan Sekolah di Indonesia oleh Hanna Latuputty-George, SS --Ketua Umum APISI.
Sesi kedua seminar akan membahas hal-hal yang lebih praktis, yang merupakan sarana untuk peningkatan ketrampilan dan pengetahuan praktis yang dapat diterapkan oleh para pengelola perpustakaan sekolah. Karena kondisi perpustakaan di masing-masing sekolah berbeda kami memilih 2 tema berbeda yang sesuai dengan harapan yang terlontar pada pertemuan awal.
Pembagian kegiatannya sebagai berikut:
Acara ini merupakan yang pertama setelah pertemuan informal yang membahas permasalahan dan harapan para pengelola perpustakaan sekolah di Sukabumi. Diharapkan akan berlanjut pada pertemuan berikutnya dengan pembahasan tema yang berbeda. Acara ini terdiri dari 2 sesi, yang berupa seminar.
SEMINAR
Sesi pertama membahas “Perkembangan Perpustakaan Sekolah” dengan 2 sub tema yaitu:
Kebijakan Pemerintah Daerah Sukabumi dalam bidang Pendidikan khususnya perpustakaan sekolah dibawakan oleh
Dra. Elly Kurnia, M.Pd. -- Kepala Perpustakaan Umum Daerah Kab. Sukabumi
Kondisi Faktual dan Masa Depan Perpustakaan Sekolah di Indonesia oleh Hanna Latuputty-George, SS --Ketua Umum APISI.
Sesi kedua seminar akan membahas hal-hal yang lebih praktis, yang merupakan sarana untuk peningkatan ketrampilan dan pengetahuan praktis yang dapat diterapkan oleh para pengelola perpustakaan sekolah. Karena kondisi perpustakaan di masing-masing sekolah berbeda kami memilih 2 tema berbeda yang sesuai dengan harapan yang terlontar pada pertemuan awal.
Pembagian kegiatannya sebagai berikut:
Kelas A: Pembinaan minat baca oleh Lyra Redata dari Sekolah Al Ikhlas, Cipete, Jakarta.
Minat baca siswa merupakan salah satu hal yang masih sering dikeluhkan banyak pihak. Maka pendidikan di sekolah, selain pihak-pihak lain seperti keluarga dan Pemerintah, wajib berupaya meningkat minat baca. Pepustakaan sekolah tidak cukup hanya menyediakan buku, tapi harus mengupaya cara agar buku-buku tersebut dibaca para murid.
Materi pelatihan meliputi:
- Faktor yang mempengaruhi minat baca
- Program-program Peningkatan minat baca
Kelas B: Otomasi Perpustakaan: Pengenalan Software AT oleh Didik Witono dan Ridho & Senayan 3.0 oleh Arie Nugraha.
Software merupakan salah satu perangkat yang diperlukan dalam sistem otomasi perpustakaan. Untuk perpustakaan sekolah yang umumnya tidak memiliki anggaran yang cukup besar dan tenaga yang terampil di bidang IT, diperlukan software yang mudah dan murah. Salah satu alternatifnya adalah menggunakan software yang opensource. Dari sekian banyak software opensource yang ada, kami memilih Athenaeaum Light yang telah banyak dikenal dan digunakan serta Senayan 3.0 yang baru saja diluncurkan oleh Perpustakaan Diknas.
Software merupakan salah satu perangkat yang diperlukan dalam sistem otomasi perpustakaan. Untuk perpustakaan sekolah yang umumnya tidak memiliki anggaran yang cukup besar dan tenaga yang terampil di bidang IT, diperlukan software yang mudah dan murah. Salah satu alternatifnya adalah menggunakan software yang opensource. Dari sekian banyak software opensource yang ada, kami memilih Athenaeaum Light yang telah banyak dikenal dan digunakan serta Senayan 3.0 yang baru saja diluncurkan oleh Perpustakaan Diknas.
Acara yang dihadiri sekitar 58 peserta ini mendapat tanggapan positif. Mereka menyarankan
untuk menindaklanjuti seminar hari itu, memberikan penyuluhan kepada para Kepala Sekolah;
Pelatihan tehnik membaca cepat;Studi banding perpustakaan serta pelatihan disertai praktek.
untuk menindaklanjuti seminar hari itu, memberikan penyuluhan kepada para Kepala Sekolah;
Pelatihan tehnik membaca cepat;Studi banding perpustakaan serta pelatihan disertai praktek.
Acara ini terselenggara atas kerja sama yang baik oleh:
- APISI Pusat
- APISI Pusat
- YPPI (Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia)
- Internat Al Kausar
- STIE PGRI Sukabumi
- Penerbit Erlangga
- TB Bazaar Buku
Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas segala bentuk dukungan yang telah diberikan hingga acara ini berjalan dengan lancar. (R & HL)
- Internat Al Kausar
- STIE PGRI Sukabumi
- Penerbit Erlangga
- TB Bazaar Buku
Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas segala bentuk dukungan yang telah diberikan hingga acara ini berjalan dengan lancar. (R & HL)
Subscribe to:
Posts (Atom)