PIPS ke- 6 di Sekolah Al-Iklas

Dalam rangka perayaan HUT-nya yang pertama, APISI akan mengadakan PIPS ke 6. Kali ini APISI ingin mengajak para pendidik untuk duduk bersama dan berkolaborasi dalam rangka meningkatkan pelayanan perpustakaan bagi komunitas sekolah.
Pastikan kehadiran rekan-rekan di acara ini ya!!!
Berikut ini informasi detailnya.
-------------------------------
Perpustakaan sekolah seringkali tidak termanfaatkan dengan optimal. Hal ini disebabkan karena cara pandang masyarakat sekolah yang sekedar menganggap perpustakaan sebagai sebuah sarana. Sebagai penyedia sumber belajar, seharusnya Perpustakaan Sekolah juga menyediakan lingkungan yang memungkinkan sumber-sumber tersebut terberdayakan. Untuk itu, pustakawan sekolah dituntut untuk ikut melibatkan diri dalam kegiatan penggunanya.
Pengguna terbesar di perpustakan sekolah adalah siswa. Siswa adalah sasaran utama dari fungsi perpustakaan sekolah. Bagus tidaknya sebuah perpustakaan sekolah dapat dilihat dari cara siswanya memanfaatkannya. Siswa tentu saja sangat bergantung dengan aktivitas yang dilakukan guru. Seringkali guru sendiri tidak paham cara mengoptimalkan perpustakaan sekolah. Hal ini seringkali menjadi hambatan bagi perpustakaan sekolah untuk berkembang. Di lain pihak pustakawan sekolah juga tidak tahu bagaimana ia harus bersikap dalam menghadapi situasi ini. Padahal apabila kedua belah pihak dapat saling memahami posisinya dan dapat bersinergi, perpustakaan sekolah tidak lagi hanya menjadi kumpulan sumber, melainkan pusat aktivitas bagi masyarakat sekolah.
APISI bermaksud membahas permasalahan ini dengan mempertemukan guru dan pustakawan dalam satu forum rutin yaitu Pertemuan Informal Pustakawan Sekolah (PIPS). PIPS sendiri sengaja dirancang untuk membahas isu terhangat di sekitar kepustakawanan sekolah serta mencari berbagai alternatif pemecahannya. Dalam PIPS yang ke-enam ini, APISI bermaksud melemparkan wacana seputar kolaborasi antara pustakawan dan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
Tema Pertemuan: “Kolaborasi Guru dan Pustakawan”
Hari/Tanggal : Sabtu, 8 September 2007
Pukul : 09.00-15.30 WIB
Tempat : Sekolah Al-Ikhlas Cipete – Jakarta
Adapun kegiatan ini terdiri dari dua sesi yaitu seminar dan workshop (pilihan peserta). Biaya kegiatan yaitu Rp. 75.000,- per-orang atau Rp 100.000,- untuk satu pasangan yang terdiri dari 1 pustakawan dan 1 guru (dalam satu sekolah). Biaya tersebut sudah termasuk makalah, makan siang, dan sertifikat.
Pendaftaran peserta dapat menghubungi Lira 021-93118433 atau Eko Wiyanti 0856 111 3983 selambat-lambatnya 4 September 2007 biaya dapat ditransfer ke BCA 899 002 3591 an. M.I. Eko Wiyanti.

Susunan Acara

08.30-08.59 Daftar ulang peserta dan Bazaar Buku Diskon

09.00-09.14 Pembukaan dan Sambutan
09.15-09.19 Potong Tumpeng dalam Rangka HUT I APISI
09.30-09.59 Snack time
10.00-11.59 Sesi 1 Seminar “Kolaborasi Guru dan Pustakawan dalam Proses Belajar Mengajar”
Keynote Speaker: Nunny H. Budialenggana (sekolah Al-Ikhlas)
Pembicara 1 : Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar di Sekolah
Oleh Agus Sulistiyono (Konsultan Pendidikan dan Penulis)
Pembicara 2 : Kepustakawan Sekolah – Sebuah Cita-cita Bersama
Oleh Hanna Latuputty (Ketua Umum APISI)
Pembicara 3 : Guru dan Perpustakaan Sekolah – Pengalaman Menggelutinya
Oleh Ratna Tan (Guru dan Pustakawan – SPH Lippo Cikarang)
12.00-12.59 Istirahat Sholat, dan Makan Siang
13.00-14.59 Sesi 2 Workshop Bersama (Kelas Pilihan Peserta) :
Kelas A: Pengolahan Koleksi Perpustakaan Sekolah (25 orang)
Oleh Dewi Retno (Secondary Library - British International School)
Kelas B: Aplikasi Salahsatu Model Information Literacy: Big-6 (25 orang)
Oleh Pustakawan Al-Izhar
Kelas C: Kegiatan Promosi Perpustakaan Sekolah (25 orang)
Oleh Rahma – Pustakawan Internat Al-Kautsar
Kelas D: Program Kerja dan Pendanaan Perpustakaan Sekolah (25 orang)
Oleh Dhama Gustiar (Praktisi Kepustakawanan Sekolah – UPH)
15.00-15.30 Kesan-kesan dan Penutupan

Selamat untuk Mahmudin, Koordinator HUMAS APISI

Subject: [IASL-LINK] Press release: IASL Leadership Development Grants

For immediate release

LEADERSHIP DEVELOPMENT AWARDS
International Association of School Librarianship (IASL) Inc., Zillmere, Australia

Two emerging leaders in school librarianship, from developing countries, have been awarded travel grants by the International Association of School Librarianship. Both will be attending the 36th annual conference of the Association in Taipei in July. The awards provide a cash award of US $1,000 to first time IASL Conference delegates.The Jean Lowrie Leadership Development Award has been made to Ms. Naaz Kirmani from India. Naaz was identified by the Awards Panel for her leadership in the school to improve student learning as well as leading e-learning.

The Ken Haycock Leadership Development Award has been made to Mahmudin from Indonesia. Announcing the award, President Peter Genco commented on the challenges of developing efficient library services and beginning school library associations. Mahmudin manages and develops a new school library and is a committee member of e beginning school library association in Indonesia.

The International Association of School Librarianship comprises personal, association and institution members, from over 80 countries, committed to enabling young people to develop literary and cultural appreciation and to use information effectively through the improvement of school libraries and school library programs as a vital component of education. Information about membership and the awards program is available from the IASL Secretariat, P.O. Box 83, Zillmere, Queensland 4034, Australia (iasl@kb.com.au) and from its website: http://www.iasl-online.org

taken from: IASL-LINK@yahoogroups.com; on behalf of; kbonanno@bigpond.net.au
(posted by HL)

Bengkel Menulis Bagi Pekerja Informasi Sekolah

Pada tanggal 9, 11 dan 13 Juli 2007, dengan dukungan penuh dari The British International School (BIS), Pak Putu Pendit datang ke BIS untuk menjadi coach pelatihan menulis bagi pekerja informasi BIS dan undangan. Menurut pak Putu, tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah:

1. Mengembangkan minat, keterampilan, dan kepercayaan diri dalam menulis mengenai pekerjaan dan pengetahuan di bidang kepustakawanan dan informasi pada umumnya, dan profesionalisme pustakawan atau pekerja informasi sekolah pada khususnya.

2. Menghasilkan karya tulis dalam berbagai bentuk, terutama yang dapat meningkatkan pula profesionalisme pustakawan dan pekerja informasi sekolah.

3. Mengidentifikasi dan mengumpulkan tulisan yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan disebarluaskan melalui berbagai media (blog, majalah internal, jurnal, dan sebagainya)

Peserta sebetulnya dibatasi 10 orang. Dari BIS tercatat empat orang dan enam orang lainnya diberikan kepada pengurus APISI, koordinator wilayah dan anggota yang bisa komitmen hadir untuk tanggal di atas. Sayangnya, hanya satu anggota pengurus yang bisa. Total peserta menjadi lima orang. Sebetulnya, banyak teman dan undangan yang ingin sekali ikut pelatihan ini. Namun keterbatasan waktu, tempat dan kesibukan masing-masinglah yang akhirnya menghambat mereka untuk ikut berpartisipasi. Tidak banyak peserta yang ditargetkan memang, hal ini untuk memaksimalkan waktu dan pemantauan hasil kerja menulis peserta.
Alhasil sekian artikel pun lahirlah. Ingin tahu seperti apa gaya tulisan peserta hasil 15 jam godogan pak Putu? Ada dua cara:

- melalui sebuah blog yang sebentar lagi akan di launch!
Blog ini nantinya diharapkan sebagai pemicu, bukan saja bagi ke-lima peserta yang hadir tapi juga mereka yang ingin mengembangkan potensi menulis mereka. Rasanya ilmu-nya akan mudah divirusi kok. :)

- melalui Buletin APISI yang juga akan di launch bulan Agustus nanti.

Penasaran? Sabar ya!!

(posted by HL)